dr.Emasuperr @[email protected]
2.3M subscribers - no pronouns :c
in the future - u will be able to do some more stuff here,,,!! like pat catgirl- i mean um yeah... for now u can only see others's posts :c
Ibu adalah rumah bagi seluruh keluarga.
Tempat suami bersandar saat lelah sepulang kerja. Tempat anak-anak bertumbuh, belajar mencintai, dan mengenal dunia.
Tapi... apa jadinya kalau "rumah" itu sendiri sedang rapuh?
Kalau ibunya sering kelelahan, makan asal-asalan, gampang emosi, dan lupa menciptakan ruang yang nyaman di rumah—bukan karena tidak mau,
tapi karena terlalu sibuk mengurus semua, kecuali dirinya sendiri.
Padahal, ibu yang sehat dan bahagia adalah fondasi keluarga yang kuat.
Makanya, Bu... yuk mulai sekarang,
jangan lupa untuk memprioritaskan dirimu sendiri.
Bukan egois, tapi jika pondasinya saja belum kuat maka rumahnya bisa ambruk kapan saja bukan?
Jaga kesehatan fisikmu, rawat juga hatimu.
Berikan waktu untuk tenang, istirahat, dan merasa cukup.
Karena anak-anak dan suami butuh "rumah" yang utuh dan penuh cinta—
dan rumah itu adalah dirimu. 💛
614 - 52
Yang gampang emosi, suka marah, sering sedih, cemas, atau suka memendam perasaan… tapi masih mageran? Yuk, mulai bergerak!
Tau gak, emosi yang kita tahan dan pendam itu nyangkut di tubuh. Rasanya kayak penuh, sesak, capek—tapi bukan capek fisik, melainkan capek secara batin.
Salah satu cara paling sederhana untuk membantu “melepaskan” beban emosi itu adalah dengan bergerak.
Nggak harus lari maraton, kok.
Cukup jalan kaki 10 menit, stretching ringan, bersih-bersih rumah sambil dengar musik, atau senam kecil di kamar.
Kenapa gerakan tubuh bisa bantu?
Karena saat kita bergerak, otak akan melepaskan hormon endorfin, dopamin, dan serotonin.
Hormon-hormon inilah yang membantu menurunkan rasa cemas, membuat kita lebih tenang, dan menghadirkan perasaan bahagia secara alami.
Gerak itu bukan cuma soal badan,
tapi juga cara kita bantu pikiran dan perasaan pulih. Apalagi kalau kamu tipe yang susah cerita ke orang, suka memendam semuanya sendiri—tubuh kamu pasti butuh “jalan keluar.”
Jadi kalau kamu akhir-akhir ini merasa gampang meledak, sering cemas tanpa sebab, atau ngerasa hidupnya berat banget,
cobalah mulai dari satu hal kecil: gerak.
Pelan-pelan. Tapi konsisten.
Dan rasakan perubahannya ❤️
Karena diam terlalu lama bukan cuma bikin tubuh kaku, tapi juga bikin hati makin sesak.
507 - 32
Sungguh berat memakai seragam hijau ini…
Tanggung jawabnya besar, tuntutannya luar biasa.
Tapi semuanya terasa jauh lebih ringan
karena dijalani bersama-sama.
Dengan saling menguatkan, saling memahami, dan saling mendampingi.
Bukan hanya tentang seragam,
tapi tentang hati yang tetap teguh di tengah peran dan pengabdian. 💚
359 - 41
Tiga bulan ini aku bener-bener komitmen buat jaga kesehatan mentalku.
Aku ubah pelan-pelan pola hidupku.
Dari aktivitas fisik, pola makan, kebiasaan sehari-hari—semua yang memang terbukti secara ilmiah aku coba jalani.
Dan yang paling penting: aku jalani dengan konsisten.
Hasilnya?
Bukan cuma mentalku yang makin stabil,
tapi fisikku juga ikut berubah.
Dari 62 kg jadi 56 kg, tinggi badan 164 cm.
Bukan karena diet, tapi karena tubuhku akhirnya diajak kerja sama.
Kalo ada yang bilang,
"Kamu harus minum obat seumur hidup untuk sehat."
Ini bener ya.
Obat adalah pilihan pertama kalau kamu seumur hidup nggak mau berubah 😊.
Kalau kamu mau pulih tanpa obat, kamu harus mulai merubah dirimu sendiri.
283 - 31
Mengakui Sakit Jiwa Bukan Berarti Lemah, Tapi Berani 💙
Saat pertama kali aku mengakui bahwa aku mengalami gangguan jiwa, banyak orang hanya menyalahkan.
Mereka berkata aku kurang bersyukur, membandingkan hidup mereka denganku seolah-olah aku tidak punya alasan untuk merasa seperti ini.
Padahal mereka tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi padaku dulu.
💔 Aku sering mengalami kekerasan fisik & verbal.
💔 Aku kehilangan orang-orang yang aku sayangi.
💔 Aku menjadi korban bullying dan pemerkosaan.
Semua ini meninggalkan luka yang tidak terlihat, tapi sangat nyata.
Luka yang akhirnya membuat jiwaku sakit.
Tapi, aku tidak ingin terus terjebak di masa lalu.
Aku tidak bisa mengubah apa yang sudah terjadi, tapi aku bisa memilih bagaimana aku menjalani hidup ke depan.
Yang lalu telah berlalu.
Sekarang, aku memilih untuk bangkit, menyembuhkan diri, dan membentuk masa depan yang lebih baik.
Untuk kalian yang pernah mengalami hal serupa, aku ingin bilang: Kamu tidak sendiri. Kamu berhak untuk pulih. Kamu berhak untuk bahagia. 💖
271 - 37
Resolusi 2025: Hidup Lebih Sehat, Demi Jiwa dan Raga! ✨🌿💪🏼
Tahun ini, aku memilih untuk lebih mencintai diriku sendiri.
Bukan hanya soal fisik, tapi juga kesehatan mental.
🍎 Makan lebih sehat, bukan untuk kurus, tapi untuk kuat.
🏃♀️ Bergerak lebih aktif, bukan untuk terlihat bagus, tapi untuk merasa lebih baik.
🧘♀️ Menjaga pikiran tetap tenang, bukan dengan menekan emosi, tapi dengan menerimanya.
💖 Mencintai diri sendiri, bukan hanya saat berhasil, tapi juga saat jatuh dan bangkit lagi.
Tahun ini, aku berjanji untuk lebih hidup di saat ini, lebih menghargai tubuhku, dan lebih merawat jiwaku.
Karena kesehatan bukan sekadar tujuan, tapi perjalanan untuk mencintai diri sendiri lebih dalam. 💕
#Resolusi2025 #HidupSehat #SehatJiwaRaga #SelfLove #MindfulLiving
149 - 14
Kalau bukan karena Persit, aku gak akan kepikiran jadi youtuber. Karena Persit memaksaku untuk pindah kemanapun suami ditugaskan. Dan menjadi dokter yang pindah pindah, rasanya sulit kecuali kerja jadi PNS atau Dokmil. Akhirnya aku memilih untuk memanfaatkan ilmu ini melalui media sosial. Sekarang semakin banyak dokter yang mengedukasi melalui media sosial dan menjadi influencer. Tapi tidak banyak dokter yang juga sebagai Ibu Persit, mengabdikan dirinya pada negara dan suka bercerita melalui video 🤍 . Makasih sudah selalu mengikuti konteku ya 🫶
1.6K - 109
Yang mau tanya tentang kesehatan reproduksi wanita bisa langsung tulis di kolom komentar untuk di jawab dan di jelaskan di sesi live streaming yaa 🥰. Sampai jumpa besok ❤️❤️❤️
73 - 5
Saya adalah seorang Dokter Umum yang memulai konten kreator karena menjalankan kewajiban saya sebagai Istri Tentara yang harus mengikuti kemanapun suami ditugaskan. Tahun 2019 saya didiagnosa dengan BIPOLAR Tipe 2 dan Halusinasi Auditori dengan CPTSD. Selama 3 tahun saya mengkonsumsi obat psikiater untuk menghilangkaan gejala dan membuat hidup saya "Normal" kembali, tapi ternyata efek samping obat tidak bisa saya kendalikan. Akhirnya, dengaan berbagai pertimbangan saya memutuskan untuk menghentikan semua pengobatan dan memulai menstabilkan kesehatan mental saya dengan cara holistik. Channel ini tujuannya membantu semua orang yang mengalami gangguan mental seperti saya agar bisa pulih dengan baik dan bisa hidup bahagia.
Bantu saya untuk terus membuat konten kesehatan bermanfaat dengan memberikan dukungan melalui sociabuzz.com/emasuper/tribe . Terimakasih